Malaikat, Makhluk Allah Yang Paling Agung
Allah Azza wa Jalla berfirman,
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا
“Dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia).” (An-Nazi’at [79]: 5)
Di antara makhluk ciptaan Allah Azza wa Jalla yang paling mulia adalah para malaikat. Bukan karena ketidakmampuan Allah Azza wa Jalla mengurus jagad raya sendiri, namun justru sebagai bukti keagungan kekuasaan-Nya, Allah Azza wa Jalla menugaskan para malaikat untuk mengatur urusan-urusan dunia. Sehingga tidak ada yang bergerak di alam semesta ini, melainkan berasal dari para malaikat yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan.” (An-Nazi’at [79]: 5)
Al-Quran dan as-Sunnah telah menjelaskan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menciptakan malaikat dengan bermacam-macam tugas. Di antara mereka ada yang Allah beri tugas mengurus gunung-gunung, menggerakkan awan, mengatur turunnya hujan, mengatur kejadian bayi dalam rahim, mulai dari berbentuk segumpal darah hingga sempurna penciptaannya.
Di antaranya juga, ada malaikat yang Allah tugasi untuk mengurus perkara kematian, mencabut nyawa, menanyai orang mati dalam kuburnya, dan lain sebagainya. Maka para malaikat adalah pasukan Allah k yang paling agung.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا (1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا (2) وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا (3) فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا (5)
“Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut. Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat. Dan malaikat yang mendahului dengan kencang. Dan malaikat yang mengatur urusan dunia.” (An-Nazi’at [79]: 1-5)
Namun demikian, tidak berarti para malaikat ini memiliki kuasa maupun kendali terhadap urusan yang ditugaskan kepada mereka. Karena sesungguhnya segala urusan hanya ada di tangan Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ (27) يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ (28)
“Mereka (para malaikat) tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (Al-Anbiya’ [21]: 27-28)
Sumber: Kitab Syarah al-Aqidah at-Thahawiyah karya Abu al-Iz al-Hanfi
Disusun oleh: Thoyibul Ihsan, Lc.